Mengapa Alkitab TB perlu diperbarui menjadi TB2 ?

Alkitab yang dikenal sebagai Terjemahan Baru (TB) terbit pada tahun 1974. Namun, proses penyiapannya telah dimulai pada awal 1950-an. Sebelumnya umat Kristiani di Nusantara menggunakan terjemahan berbahasa Melayu, di antaranya : Alkitab terjemahan Dr. H. C. Klinkert (abad ke-19), dan Perjanjian Baru terjemahan Pdt. W. A. Bode (abad ke-20) dengan beberapa kitab Perjanjian Lama. Sementara Alkitab TB masih dalam proses penyelesaian, kedua terjemahan ini pernah digabung dan diterbitkan pada tahun 1958. Alkitab edisi “darurat” ini dikenal sebagai Alkitab Terjemahan Lama (TL).

Apa perbedaan antara kedua terjemahan Melayu itu dan Alkitab Terjemahan Baru (TB) ? Perhatikan contoh berikut :

Klinkert (1879)

Bahwa pada moela pertama didjadikan Allah akan langit dan boemi. Maka boemi itoe lagi tjampoer-baoer adanja, ija-itoe soeatoe laoet jang ketoetoepan kelam-kaboet. Maka Roh Allah berlanjang-lajang diatas moeka-ajar itoe.

TB (1974)

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum terbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Penutur Bahasa Indonesia Masa Kini mudah melihat perbedaan bahasa di antara keduanya. Dibandingkan dengan TB, bahasa TL adalah bahasa Melayu yang terkesan usang dan tidak mudah dimengerti oleh pembaca saat ini. Demikian juga dengan Alkitab Terjemahan Baru yang sudah tidak baru lagi bagi pembaca, berikut contoh-contohnya:

1 Raja-raja 7:2

TB  Ia mendirikan gedung “Hutan Libanon”, seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja kayu aras di atas tiang itu.

TB2  Ia mendirikan gedung “Hutan Libanon”, seratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya, dan tiga puluh hasta tingginya, dengan empat jajar tiang kayu aras dan balok-balok kayu aras di atas tiang-tiang itu.

1 Raja-raja 7:17

TB  Dibuatnya pula dua jala-jala untuk ganja yang ada di kepala tiang itu–jala-jala itu semacam kawat berpilin, semacam untaian rantai–satu jala-jala untuk ganja yang satu dan satu jala-jala untuk ganja yang kedua.

TB2  Dibuatnya pula 2 hiasan bercorak jaring untuk kepala tiang yang ada di ujung tiang itu, seperti untaian rantai; 7 untaian bagi 1 tiang dan 7 lagi bagi tiang yang lain.

Apa makna “ganja” dalam ayat-ayat TB yang dikutip di atas? Umumnya penutur bahasa Indonesia kini memahami “ganja” sebagai sejenis narkotika. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kita menemukan arti lain dari kata “ganja” : bagian keris yang melekat pada bilah. Namun, definisi kedua ini pun tidak banyak diketahui oleh para pembaca Alkitab.

Untuk menghindari pemahaman yang rancu, dalam Alkitab Terjemahan Baru Edisi Kedua (TB2) kata “ganja” yang merupakan bagian dari bangunan telah diganti dengan kata “balok” (Ibrani : kerutot; 1 Raj. 7:2) atau “tiang, kepala tiang” (Ibrani : koteret; 1 Raj. 7:17).

Apa saja yang diganti dalam TB2 ?

Perubahan bahasa adalah salah satu alasan utama mengapa Alkitab perlu diperbarui dari masa ke masa. Selain itu, sangat penting dipertimbangkan perkembangan-perkembangan dalam penelitian naskah-naskah kuno Alkitab (Ibrani, Aram, dan Yunani), serta pemahaman yang semakin luas dan jelas mengenai teks-teks kuno Alkitab dalam berbagai konteksnya dengan mencermati, antara lain, makna kata, latar belakang sejarah dan budaya. Dari segi penerjemahan, kata dan kalimat yang kurang jelas atau dapat disalah mengerti perlu ditinjau pula dan diganti dengan kata dan kalimat yang lebih jelas sesuai dengan makna yang dapat dikaji dari teks-teks sumber Alkitab.

Pembaruan dari segi ejaan dan penulisan

Bukan saja kata yang berubah makna, ejaan atau penulisan kata pun diperbarui dari masa ke masa. Alkitab TB2 sedapat mungkin mengikuti kaidah terkini, antara lain, dengan acuan pada Ejaan Bahasa IndonesiaYang Disempurnakan (edisi kelima; 2022) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi kelima; 2017).

Sebagai contoh, dalam Alkitab TB2 kata “daripada” digunakan hanya untuk menandai perbandingan.
Kejadian 4:13
TB  Kata Kain kepada TUHAN : “Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.”
TB2  Kata Kain kepada TUHAN, “Hukumanku itu lebih besar daripada yang dapat kutanggung.”

Kata “dari pada” (TB) telah diganti dengan “dari” (TB2) jika yang dimaksud adalah pemisahan atau pencegahan, seperti dalam contoh berikut :

Matius 6:13

TB  dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
TB2  dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.

Contoh lain mengenai perubahan ejaan dan penulisan dalam TB2 :
Yosua 2:1

TB  “Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho.”

TB2  “Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan Kota Yerikho.”

Daniel 2:4

TB  Ceriterakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu

TB2  Ceritakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu

Maleakhi 4:5

TB  Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu

TB2  Sesungguhnya Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu

Matius 6:9

TB  Bapa kami yang di sorga

TB2  Bapa kami yang di surga

Ibrani 1:3

TB  Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar

TB2  Ia duduk di sebelah kanan Yang Maha Besar

1 Petrus 5:7

TB  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya
TB2  Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya

Adakalanya perubahan ejaan dapat mengubah makna, seperti kata “korban” dan “kurban”. Kedua kata ini dapat digunakan dalam arti persembahan kepada Tuhan. Namun, kata “korban” dapat juga berarti “orang, binatang, dsb. yang menderita akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dsb.” (KBBI). Untuk memperjelas perbedaan ini, kata “korban” (TB) diganti dengan kata “kurban” (TB2) bila yang dimaksudkan adalah persembahan kepada Tuhan. Bandingkanlah kedua contoh berikut :

Amsal 26:
TB, TB2  Lidah dusta membenci korbannya

Keluaran 8:25
TB  Lalu Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata : “Pergilah, mempersembahkan korban kepada Allahmu di negeri ini.”

TB2  Lalu Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata, “Pergilah mempersembahkan kurban kepada Allahmu di negeri ini saja.”

Pembaruan dari segi kosa kata

Kata-kata yang semakin langka, makin sulit dimengerti, atau dapat disalah mengerti dalam Alkitab TB sedapat mungkin diganti dengan kata-kata yang lebih dikenal oleh para penutur bahasa Indonesia pada masa kini. Contoh-contohnya sebagai berikut :

Kejadian 11:12-13

TB  Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah. Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

TB2  Setelah hidup tiga puluh lima tahun, Arpakhsad mempunyai anak, Selah. Arpakhsad hidup empat ratus tiga tahun lagi setelah mendapat Selah. Ia juga mempunyai anak-anak lelaki dan perempuan.

Kata Ibarani yalad dalam bentuk kausatif dapat digunakan untuk perempuan dalam arti ”melahirkan” ataupun untuk laki-laki dalam arti “mempunyai anak, mendapat anak” (yakni, anak kandung). Menurut KBBI, kata “memperanakkan” mempunyai arti: “melahirkan (anak)”; “menganggap sebagai anak”. Namun, dalam Alkitab TB, kata “memperanakkan” umumnya digunakan justru untuk laki-laki sebagai ayah kandung. Untuk memperjelas maknanya, dalam TB2 kata “memperanakkan” yang makin usang diganti dengan padanan “mempunyai anak” atau “mendapat anak”.

Kejadian 22:19

TB  Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya

TB2  Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua hambanya

Kata Ibrani na’ar berarti “pemuda, hamba atau pelayan laki-laki” dan diterjemahkan sebagai “bujang” dalam Alkitab TB. Menurut KBBI, kata “bujang” mempunyai beberapa arti : “anak laki-laki dewasa; jaka; anak perempuan; gadis; perawan; anak laki-laki; budak”. Kata ini juga ditandai sebagai kata Melayu klasik dalam arti: “orang laki-laki gajian; jongos; janda”. Selain itu, KBBI menandai kata “bujang” sebagai kata yang kasar dalam bahasa daerah tertenntu (artinya: “kemaluan”). Dengan mempertimbangkan cakupan makna dan penggunaannya, TB2 mengganti kata “bujang” dengan kata “hamba”.

Kejadian 46:34

TB  Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir.

TB2  Sebab, semua gembala kambing domba adalah suatu hal yang menjijikkan bagi orang Mesir.

Menurut KBBI, “keji” berarti “sangat rendah (kotor, tidak sopan, dan sebagainya); hina”. Namun, sekarang kata ini sering dimengerti sebagai sinonim kata “kejam, bengis”. Kata “kekejian” dalam contoh di atas merupakan terjemahan dari kata Ibrani to’evah yang berarti “sesuatu yang menjijikkan atau memuakkan”. Untuk menghindari atau mengurangi pemahaman yang rancu, TB2 umumnya menerjemahkan to’evah sebagai yang menjijikkan.

Mazmur 126:3

TB  TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

TB2  TUHAN telah melakukan perbuatan besar kepada kita, maka kita bersukacita.

Kata “perkara” mempunyai banyak arti, antara lain: masalah, persoalan, urusan, tindak pidana (KBBI). Namun, pada masa kini kata “perkara” paling umum digunakan dalam arti kasus hukum. Dalam mazmur yang mengingat perbuatan Tuhan bagi umat-Nya, ungkapan Ibrani higdil… la’asot diterjemahkan dalam TB2 sebagai “melakukan perbuatan besar”.

Amos 5:7

TB  Hai kamu yang mengubah keadilan menjadi ipuh dan yang mengempaskan kebenaran ke tanah!

TB2  Hai kamu yang mengubah keadilan menjadi racun pahit dan yang mengempaskan kebenaran ke tanah!

Sekarang kata “ipuh” sangat langka digunakan. Menurut KBBI, kata ini dapat berarti pohon yang getahnya beracun atau racun dari pohon tersebut. Sesuai dengan makna kata Ibrani la’ana, sejenis pohon yang getahnya pahit, TB2 menggganti “ipuh” dengan “racun pahit”.

Galatia 5:9

TB  Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.

TB2  Sedikit ragi sudah membuat seluruh adonan mengembang.

Menurut KBBI, kata “khamir” dapat berarti jamur yang berkembang biak dengan tunas kecambah, atau ragi. Walaupun masih digunakan dalam kajian ilmiah, tidak banyak pembaca Alkitab yang memahaminya. TB2 menerjemahkan proses peragian yang terjadi pada adonan (Yunani: zumoȏ) dengan padanan yang lebih mudah dimengerti.

1 Timotius 1:10

TB  bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta

TB2  bagi orang cabul dan laki-laki yang bersetubuh dengan sesama jenisnya, bagi penculik, bagi pendusta

Menurut KBBI, “memburit” mempunyai arti: “bersetubuh sesama laki-laki”. Namun, kata ini sudah jarang digunakan pada masa kini. Kata “pemburit”, pelaku tindakan “memburit”, tidak dimengerti lagi oleh kebanyakan penutur bahasa Indonesia kini. Kata itu merupakan padanan dari istilah Yunani arsenekoites, yakni laki-laki yang bersetubuh dengan laki-laki. TB2 tidak menggunakan istilah khusus untuk mengganti kata “pemburit”, melainkan mengungkapkan maknanya secara umum. Contoh-contoh lain mengenai perubahan dari segi kosakata dalam TB2 :

Kejadian 34:31

TB  Tetapi jawab mereka: ”Mengapa adik kita diperlakukannya sebagai seorang perempuan sundal!”

TB2  Namun, jawab mereka, ”Mengapa adik kami diperlakukan seperti seorang pelacur!”

Keluaran 30:1

TB  Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan

TB2  Engkau harus membuat mezbah, tempat pembakaran dupa

Imamat 15:20

TB  Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis

TB2  Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia mendapat haid menjadi najis

Bilangan 14:30

TB  Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami

TB  Sesungguhnya, kamu tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan untuk kamu diami

1 Tawarikh 22:3

TB  Selanjutnya Daud menyediakan sangat banyak besi untuk paku-paku bagi daun pintu gerbang dan bagi tupai-tupai,

TB2  Daud juga menyediakan banyak sekali besi untuk paku-paku bagi daun pintu gerbang dan untuk penyangga-penyangga

Yesaya 5:4

TB  Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu,

TB2  Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu,

Yesaya 58:4

TB  kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena.

TB2  kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta meninju dengan sewenang-wenang.

Matius 5:15

TB   Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang,

TB2  Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah tempayan,

Matius 7:3

TB  Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

TB2  Mengapakah engkau melihat serpihan kayu di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Matius 9:34

TB  Tetapi orang Farisi berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”

TB2  Tetapi orang Farisi berkata, “Dengan kuasa pemimpin setan Ia mengusir setan.”

Kisah Para Rasul 27:17

TB  Dan karena takut terdampar di beting Sirtis, mereka menurunkan layar

TB2  Karena takut terdampar di dasar pasir Sirtis, mereka menurunkan layar

Pembaruan dari segi penerjemahan

Selain membarui penulisan dan kosa kata yang semakin usang, Alkitab TB2 meninjau kembali beberapa padanan dalam Alkitab TB dari segi ketepatan, kejelasan, dan kewajaran bahasa yang digunakan. Pada umumnya prinsip penerjemahan yang mencirikan Alkitab TB tetap dipertahankan dalam TB2, yakni : mengutamakan terjemahan yang cenderung harfiah tetapi tetap memberi ruang bagi terjemahan yang agak bebas demi kejelasan dan ketepatan makna yang diungkapkan.

2 Raja-raja 1:2

TB  ”Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, apakah aku akan sembuh dari penyakit ini.”

TB2  ”Pergilah, tanyakan kepada Ba’al-Zebub, ilah di Ekron, apakah aku akan sembuh dari penyakit ini.”

Dalam ayat itu, kata “allah” dalam Alkitab TB diterjemahkan dari kata Ibrani ‘elohim dalam bentuk singkat (‘elohe). Namun, ‘elohim juga digunakan untuk “Allah” yang disembah bangsa Israel. Bahasa Ibrani tidak menggunakan huruf kapital sehingga tidak ada perbedaan penulisan antara ‘elohim Israel dan ‘elohim bangsa lain. Dari segi pelafalan pun, keduanya tidak berbeda. Penulisan “Allah” (diawali huruf kapital) dan “allah” bermaksud membedakan “Allah” Israel dan “ilah” bangsa lain. Tentu saja, dalam keyakinan Israel kuno, selain Allah mereka, tidak ada ilah lain yang boleh disembah. Perbedaan ini lebih jelas bila “Allah” dibedakan dari “ilah”.

2 Raja-raja 2:15

TB  mereka berkata: “Roh Elia telah hinggap pada Elisa”

TB2  mereka berkata: “Kuasa Elia telah pindah pada Elisa”

Terjemahan harfiah dalam Alkitab TB dapat menimbulkan kesan bahwa roh manusia dapat berpindah dari satu pribadi kepada pribadi yang lain. Pemahaman demikian mungkin lazim dalam keyakinan masyarakat tertentu tetapi sungguh asing dalam pandangan Ibrani tentang manusia. Dengan mempertimbangkan cakupan makna yang luas dari kata Ibrani ruakh, TB2 mengganti kata “roh” menjadi “kuasa”.

Nehemia 1:8

TB Bila kamu berubah setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa.

TB2  Bila kamu berlaku tidak setia, kamu akan Kucerai-beraikan di antara bangsa-bangsa.

Ada masukan dari pengguna Alkitab TB bahwa padanan “berubah setia” dapat disalah mengerti dalam arti “berubah menjadi setia”, padahal yang dimaksudkan justru sebaliknya. Demi, kejelasan makna, TB2 mengganti “berubah setia” menjadi “berlaku tidak setia” sesuai dengan arti kata ma’al dalam bahasa Ibrani.

Habakuk 1:7

TB  Bangsa itu dahsyat dan menakutkan

TB2  Bangsa itu mengerikan dan menakutkan

Zefanya 2:11

TB Tuhan akan mendahsyatkan mereka, sebab Ia akan melenyapkan para allah di bumi,

TB2 Tuhan akan menakutkan bagi mereka, sebab Ia akan melenyapkan semua ilah di bumi,

Kata “dahsyat” paling umum digunakan sekarang dalam arti “hebat; amat sangat” (KBBI). Namun, kata ini sebenarnya juga berarti “mengerikan; menakutkan”, dan ditandai sebagai kata klasik dalam sastra Melayu: “takut; bingung; ketakutan; kebingungan”. Dalam kedua contoh di atas, kata “dahsyat” merupakan terjemahan dari kata Ibrani nora’ yang berarti: “yang ditakuti, menakutkan, mengerikan” (dari kata dasar yara’ artinya: “takut”). Alkitab TB2 mengganti kata “dahsyat” dengan padanan lain seperti “menakutkan, mengerikan” supaya maknanya berbeda dapat dimengerti dengan jelas.

Dari segi penerjemahan, TB2 berusaha mempertahankan ciri Alkitab TB2 yang cenderung harfiah.

Perhatikan contoh berikut:

Markus 1:4

TB  demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: ”Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.”

TB2  demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan memberitakan baptisan tobat untuk pengampunan dosa.

Dalam teks Yunani terdapat empat kata, yakni : baptisma (“baptisan”), metanoia (“tobat, pertobatan”), aphesis (“pengampunan”), dan hamartia (“dosa”). Alkitab TB memang mengungkapkan kandungan makna dalam istilah-istilah Yunani ini dengan bahasa yang jelas. Namun, terjemahan ini kurang mencerminkan ciri bahasa TB pada umumnya. Alkitab TB2 berusaha menerjemahkan keempat istilah Yunani dengan lebih harfiah sesuai dengan ciri TB.

Yohanes 1:1

TB Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

TB2  Pada mulanya sudah ada Firman, Firman itu bersama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Menurut KBBI, kata “adalah” berarti : “identik dengan; sama maknanya dengan; termasuk dalam kelompok atau golongan”. Berbeda dengan definisi ini, kata “adalah” dalam Yohanes 1:1 lebih tepat dimengerti sebagai paduan kata “ada” dan “-lah” (KBBI: “bentuk terikat yang menekankan makna kata yang di depannya”). Dalam contoh di atas, kata “adalah” menerjemahkan kata Yunani ‘eimi dalam bentuk lampau (“ada, sudah ada”). Yang ditekankan ialah “adanya” atau “hadirnya” Firman (Yunani: logos) sejak awala penciptaan. TB2 mengganti “adalah” menjadi “sudah ada” untuk memperjelas makna ‘eimi dalam bentuk lampau itu.

Kisah Para Rasul 26:14

TB  Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.

TB2 Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menentang Dia yang berkuasa atasmu.

Istilah “galah rangsang” tidak terdapat dalam KBBI dan tidak dimengerti oleh rata-rata pembaca Alkitab TB. Kata ini merupakan padanan dari kata Yunani kentron, yakni tongkat runcing yang digunakan para gembala untuk menggiring lembu atau keledai supaya tidak melawan ketika harus melakukan pekerjaan tertentu. Supaya lebih jelas dipahami, TB2 menerjemahkannya secara lebih bebas sesuai dengan makna teks sumbernya.

Contoh-contoh lain perubahan dari segi penerjemahan :

Keluaran 40:17

TB   Dan terjadilah dalam bulan yang pertama tahun yang kedua, pada tanggal satu bulan itu, maka didirikanlah Kemah Suci.

TB2  Pada bulan pertama tahun kedua, tanggal satu bulan itu, Kemah Suci didirikan

Bilangan 11:4

TB   Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata

TB2  Segerombolan orang yang ada di antara mereka sangat menginginkan daging; dan orang Israel pun menangis serta berkata

2 Raja-raja 4:24

TB  Dipelanainyalah keledai itu dan berkatalah ia kepada bujangnya

TB2 Ia memelanai keledai itu dan berkata kepada hambanya

Ayub 16:2

TB  Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!

TB2  Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur yang menyusahkan saja kamu semua!

Yohanes 2:6

TB  Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.

TB2  Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya delapan puluh atau seratus dua puluh liter.

1 Tesalonika 1:6

TB  Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan

TB2  Dan kamu telah mengikuti teladan kami dan teladan Tuhan

Perubahan menyangkut interpretasi dan teks-teks sumber

Usia teks-teks Alkitab sudah sedemikian kuno, antara dua sampai tiga milenia. Sangatlah wajar jika terdapat kata-kata yang sulit dipahami, apalagi jika kata-kata itu hanya digunakan satu kali dalam seluruh Alkitab. Oleh karena itu, ada ayat-ayat yang terbuka untuk diterjemahkan dengan beberapa padanan yang berbeda. Tentu saja, tidak semua pilihan yang terbuka ini dapat dihadirkan sekaligus sehingga terjemahan-terjemahan Alkitab dalam berbagai bahasa di dunia memilih salah satu arti yang mungkin dari teks-teks yang sulit. Alkitab TB2 pada umumnya mempertahankan padanan dalam TB. Namun, bilamana perlu, terjemahan Alkitab TB ditinjau kembali dengan mempertimbangkan penelitian naskah-naskah sumber Alkitab dan kajian-kajian mengenai maknanya.

Kejadian 1:1-2

TB  Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

TB2  Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong. Gelap gulita menutupi samudera semesta, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Seperti yang berulang kali ditemukan dalam konsultasi-konsultasi pembaruan Alkitab TB, kata Ibrani tehom yang diterjemahkan sebagai “samudera raya” sering dipahami sebagai lautan yang dikenal sekarang ini. Namun, permukaan “samudera” (al-pene tehom) yang dimaksud lebih tepat dimengerti sebagai permukaan air yang melingkupi seluruh bumi. Dalam pandangan dunia Ibrani kuno, pada awalnya seluruh air belum dipisahkan oleh Allah menjadi air yang berada di atas langit dan air yang berada di bawahnya. Baru pada hari ketiga, atas firman Allah, air di bawah langit terkumpul pada satu tempat dan dinamai laut, lalu muncul daratan (Kej.1:9-10). Dengan mempertimbangkan kerancuan pemahaman mengenai samudra raya, TB2 menerjemahkan tehom sebagai ”samudera semesta”.

Kejadian 7:2

TB  Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya

TB2  Dari segala binatang yang tahir haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan pasangannya, tetapi dari binatang yang tidak tahir hanya satu pasang, jantan dan pasangannya

Imamat 11:7-8

TB  Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

TB2  babi juga najis bagimu, karena babi memang berkuku belah, kukunya bersela panjang, tetatpi tidak memamah biak. Daging binatang-binatang itu jangan kamu makan atau sentuh bangkainya. Semuanya itu najis bagimu.

Sistem kekudusan dalam pandangan Israel kuno membedakan antara “yang najis” dan “yang tahir”. Dalam bahasa Ibrani pembedaan ini diungkapkan terutama dengan istilah tame’ (najis) dan tahor (tahir). Manusia dan benda-benda yang “tahir” dapat menjadi “najis” bila bersentuhan atau berbaur dengan “yang najis”, misalnya jenazah atau bangkai. Pembedaan antara “yang najis” (tame’) dan “yang tahir” (tahor) berlaku tetap di antara binatang-binatang tertentu (Imamat 11). Binatang yang digolongkan sebagai yang najis (tame’) tidak boleh dimakan atau dipersembahkan kepada Tuhan. Hanya binatang yang tahir (tahor) yang boleh dimakan atau dipersembahkan.

Bahasa Ibrani menggunakan istilah yang sama (tame’) untuk binatang yang najis dan juga untuk manusia serta benda-benda yang najis karena bersentuhan dengan bangkainya, seperti contoh berikut:

Imamat 11:31

TB  Itulah semuanya yang haram bagimu di antara segala binatang yang mengeriap. Setiap orang yang kena kepada binatang-binatang itu sesudah binatang-binatang itu mati, menjadi najis sampai matahari terbenam.

TB2   Itulah semuanya yang najis bagimu di antara segala binatang merayap. Setiap orang yang menyentuh binatang-binatang itu sesudah binatang itu mati menjadi najis sampai matahari terbenam.

Perubahan dalam Alkitab TB2 pada dasarnya mengikuti pembedaan yang terdapat dalam Alkitab TB:

Imamat 11:46-47

TB  Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang mengeriap di atas bumi, yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan.”

Dalam contoh di atas, penggunaan kata “najis” dan “tahir” sebagai padanan tahor dan tame’ lebih jelas terlihat sebagai pasangan istilah dalam sistem kekudusan menurut agama Israel kuno. Dengan demikian, tidak perlu digunakan kata yang berbeda seperti “haram” dan “tidak haram” untuk menerjemahkan kedua istilah itu.

Imamat 13:29-30

TB   Apabila seorang laki-laki atau perempuan mendapat penyakit pada kepala atau pada janggut, 30imam harus memeriksa penyakit itu; bila itu kelihatan lebih dalam dari kulit, dan ada padanya rambut halus yang kuning, maka imam harus menyatakan orang itu najis, karena itu kudis kepala, yakni kusta kepala atau kusta janggut.

TB2   Apabila seorang laki-laki atau perempuan mendapat penyakit di kepala atau di dagu, imam harus memeriksa penyakit itu. Bila itu kelihatan lebih dalam dari kulit, dan padanya ada rambut halus yang kuning, imam harus menyatakan orang itu najis. Itulah kudis, penyakit kulit yang menajiskan di kepala atau dagu.

Imamat 13:51

TB  Pada hari yang ketujuh ia harus memeriksa tanda itu lagi; apabila tanda itu meluas pada pakaian atau benang lungsin atau benang pakan atau pada kulit, entah untuk barang apa pun kulit itu dipakai, maka itu adalah kusta yang jahat sekali, dan barang itu najis.

TB2  Pada hari ketujuh ia harus memeriksa tanda itu lagi. Apabila tanda itu meluas pada pakaian, benang lungsin atau benang pakan atau pada kulit, entah untuk barang apa pun kulit itu dipakai, maka itulah penyakit menajiskan yang ganas, dan barang itu najis.

Istilah “kusta” dalam Imamat 13-14 merupakan terjemahan dari kata Ibrani sara’at. Seperti banyak terjemahan modern lainnya, kata “kusta” dalam Alkitab TB mengikuti istilah Yunani lepra. Istilah ini mula-mula digunakan sebagai padanan dari sara’at dalam terjemahan Yunani kuno (sekitar abad ketiga sebelum Kristus) dan kemudian digunakan juga dalam Perjanjian Baru. Akan tetapi, istilah lepra dalam sumber-sumber kuno ini tidak sama dengan penyakit kusta yang kini dikenal sebagai penyakit Hansen, apalagi sara’at yang digambarkan dalam kitab Imamat dapat menyebar ke benda-benda. Dengan pertimbangan ini, TB2 mengganti kata “kusta” dengan “penyakit kulit yang menajiskan”, “penyakit yang menajiskan”, atau “penyakit kulit” bila istilah sara’at digunakan dalam konteks yang menyebut kenajisan yang diakibatkannya baik pada manusia maupun benda-benda.

Bilangan 4:8

TB   Di atas semuanya itu mereka harus membentangkan sehelai kain kirmizi, lalu menudungnya dengan tudung dari kulit lumba-lumba,

TB2   Di atas semuanya itu mereka harus membentangkan sehelai kain merah tua, menudunginya dengan tudung dari kulit halus,

Arti takhas dalam bahasa Ibrani tidak diketahui lagi. Berbagai interpretasi telah diusulkan mengenai kulit takhas, antara lain: kulit kambing, kulit duyung atau kulit lumba-lumba. Seandainya kulit kambing yang dimaksudkan, bahasa Ibrani mempunyai kata ‘ez (kambing betina) dan sa’ir (kambing jantan). Padanan “kulit lumba-lumba” dalam Alkitab TB memang menimbulkan tanda tanya, apalagi dalam konteks pengembaraan umat Israel di gurun. Mengingat ketidakjelasan artinya, TB2 menerjemahkan kulit takhas dengan padanan yang lebih umum (“kulit halus”).

Yeremia 7:31

TB  Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan yang bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom

TB  Mereka telah mendirikan tempat-tempat pemujaan yang bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom

Istilah Ibrani bamot kerap diterjemahkan sebagai “bukit-bukit pengorbanan” dalam Alkitab TB (1Raj.3:2-3; Yes.15:2). Namun, bamot juga terletak di lembah seperti dalam contoh di atas. Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa bamot tidak selalu berada di atas bukit atau tempat tinggi. TB2 menerjemahkannya secara umum sebagai “tempat-tempat pemujaan”.

Yehezkiel 34:16

TB  Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.

TB  Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kuawasi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.

Penerjemahan dan pembaruan terjemahan Alkitab sangat penting memperhitungkan perbedaan-perbedaan dalam teks-teks kuno yang menjadi dasarnya. Dalam lintasan panjang yang ditempuh teks-teks kuno itu terdapat variasi-variasi sehingga terjemahan-terjemahan Alkitab dapat berbeda pada bagian-bagian tertentu. Sebagian terjemahan Alkitab mengikuti teks Ibrani yang dikenal sebagai teks Masoret. Teks ini memuat kata ‘ashmid (“Aku akan membinasakan”). Namun, dapat dipertanyakan mengapa Tuhan hendak membinasakan domba-domba yang gemuk dan yang kuat. Bukankah Ia berjanji untuk menyelamatkan kawanan domba-Nya dari gembala-gembala yang jahat dan akan menggembalakan domba-domba-Nya yang tercerai-berai (Yeh.34:1-15)? Terjemahan-terjemahan yang mengikuti teks Ibrani ini tampaknya mengartikan domba-domba yang gemuk dan yang kuat sebagai gembala-gembala yang jahat.

Seperti beberapa terjemahan modern, Alkitab TB mengikuti variasi teks Ibrani yang lain dengan mengacu pada terjemahan Yunani kuno menggunakan kata phulakso (“Aku akan melindungi, atau menjaga, mengamati, mengawasi”). Padanan ini dapat dibaca sebagai terjemahan dari kata Ibrani ‘eshmor (“Aku akan memelihara, atau memperhatikan, melindungi, menjaga, mengamati, mengawasi”). Terjemahan ini selaras dengan janji Tuhan untuk membawa pulang dan menggembalakan domba-domba-Nya. Dalam TB2 kata ‘eshmor diterjemahkan dalam arti “akan Kuawasi” (TB2): domba-domba yang gemuk dan yang kuat di antara kawasan domba yang akan digembalakan oleh Tuhan, tidak dibiarkan menindas yang sakit dan yang lemah melainkan tetap diawasi-Nya.

Dalam contoh yang langka separti Yehezkiel 34:16, beberapa pilihan yang terbuka untuk menerjemahkan teks-teks sumber Alkitab dicantumkan dalam catatan pada ayat yang bersangkutan.

Yohanes 9:35-36, 38

TB  Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: ”Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya: ”Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya.”…. Katanya: ”Aku percaya, Tuhan!

TB2  Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: ”Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya: ”Siapakah Dia, Tuan? Supaya aku percaya kepada-Nya.”…. Katanya: ”Aku percaya, Tuhan!

Kata kyrios dalam bahasa Yunani dapat berarti “tuan, majikan, pemilik, Tuhan”. Seperti dalam contoh di atas, lebih wajar bila orang buta yang belum mengetahui identitas Yesus menyapa Dia sebagai “Tuan” dan kemudian ketika ia percaya kepada-Nya, sapaan itu diterjemahkan sebagai “Tuhan”.

Roma 16:7

TB  Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul

TB2  Salam kepada Andronikus dan Yunia, saudara-saudara sebangsaku, yang pernah dipenjarakan bersama-sama aku. Mereka orang-orang yang terpandang di antara para rasul

Dalam teks Yunani, nama Yunias atau Yunia sama-sama ditulis sebagai Iounian. TB2 mengikuti edisi teks Yunani terkini yang menandai Iounian dengan tanda aksen sebagai feminin, bukan sebagai maskulin (edisi sebelumnya). Nama maskulin Yunias sangat langka, sementara nama feminin Yunia ditemukan ratusan kali dalam inskripsi-inskripsi Yunani dan Latin di Roma. Perubahan nama Yunias (TB) menjadi Yunia (TB2) dimaksudkan untuk lebih jelas lagi menandainya sebagai nama perempuan. Jika demikian, dialah salah seorang tokoh perempuan terpandang di antara para rasul.

Efesus 1:22-23

TB  Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

TB2  Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada gereja sebagai Kepala dari segala yang ada. Gereja yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu.

Dalam Alkitab TB, kata Yunani ekklesia secara konsisten diterjemahkan sebagai “jemaat”. Istilah “jemaat” dalam Perjanjian Baru digunakan untuk menyebut komunitas atau persekutuan orang-orang yang percaya kepada Kristus. Di fajar Kekristenan, yang disebut ekklesia biasanya bertemu dan beribadah di rumah-rumah. Di satu sisi, istilah “jemaat” umumnya menggambarkan komunitas beriman dalam konteks lokal seperti itu. Pada masa kini pun, “jemaat” sering dipahami sebagai komunitas setempat dari orang-orang yang percaya kepada Kristus. Di sisi lain, istilah ekklesia digunakan untuk menggambarkan tubuh Kristus yang mencakup persekutuan orang-orang yang percaya kepada-Nya secara menyeluruh. Dalam konteks demikian, di beberapa ayat seperti contoh di atas, Alkitab TB2 menggunakan istilah “gereja” sebagai padanan untuk ekklesia yang tidak terbatas pada satu jemaat.

Wahyu 3:14

TB  Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah

TB2  Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, sumber dari ciptaan Allah

Kata Yunani arke mempunyai cakupan makna yang luas, antara lain: awal, permulaan, asal, sumber, dan penguasa. Dalam contoh di atas, terjemahan “permulaan” dapat menimbulkan pemahaman yang keliru, seolah-olah Kristus yang disebut “Amin, Saksi yang setia dan benar” adalah yang pertama diciptakan dari segala ciptaan Allah. Supaya maknanya lebih jelas dan tidak disalah mengerti, TB2 menerjemahkan arkhe sebagai “sumber”.

Penutup

Berbagai aspek pembaruan terjemahan yang ditinjau di atas diharapkan dapat memberi gambaran umum mengenai Alkii mengenai teks-teks sumbernya. Pada dasarnya TB2 melanjutkan apa yang telah dimulai dalam Alkitab TB setengah abad yang lalu dan membarui terjemahannya agar terus menyapa umat Tuhan dari berbagai latar belakang gereja, tradisi, dan generasi.

You cannot copy content of this page. izin-LAH !